(Rambe, 2004)
Sehingga mempengaruhi tangan dan jari berupa sensasi rasa kesemutan, mati rasa atau nyeri. Gejala yang muncul biasanya secara perlahan-lahan memberat dan pada malam hari keadaan semakin bertambah parah. Bagian yang paling sering terpengaruh adalah jempol, jari telunjuk, jari tengah, dan setengah dari jari manis.
Carpal Tunnel atau lorong karpal adalah jalur pada pergelangan tangan dimana terdapat saraf medianus dan sembilan tendon yang berguna dalam pergerakan jari-jari tangan. Ketika terjadi pembengkakan pada bagian saraf, tendon atau bahkan keduanya maka saraf medianus akan tertekan/terjepit sehingga mengakibatkan terjadinya Carpal Tunnel Syndrome ini. Akibat terjepitnya saraf medianus ini, maka akan menimbulkan mati rasa, sensasi kesemutan dan terkadang muncul rasa sakit pada bagian-bagian yng dipersarafi oleh saraf medianus ini.
Fungsi dari saraf medianus adalah memberikan sensasi perasa atau sentuhan pada telapak ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan setengah dari jari manis. Selain itu, saraf medianus juga memberikan tenaga pada otot tangan untuk menjepit atau mencubit benda oleh ibu jari dan ujung jari-jari yang lain.
Gejala Carpal Tunnel Syndrome
Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja. Gangguan motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat. Gejala yang muncul bisa terjadi pada salah satu (unilateral) atau kedua tangan sekaligus (bilateral). Tapi pada kebanyakan kasus, CTS akhirnya mempengaruhi kedua tangan.
Gejala awal biasanya berupa parestesia (kesemutan) yang terjadi dalam distribusi perjalanan saraf medianus tangan (Ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan setengah dari jari manis), tiap malam terbangun pada jam-jam awal dengan rasa nyeri yang panas membakar, perasaan geli, dan mati rasa (Bahrudin, 2011)
Adapun gejala-gejala Carpal Tunnel Syndrome adalah sebagai berikut :
- Sakit tangan dan mati rasa, terutama pada waktu malam hari
- Nyeri, kesemutan, mati rasa pada jari-jari tangan, terutama ibu jari, telunjuk dan jari tengah.
- Waktu pagi atau siang hari pembengkakan terasa ketika menggerakkan tangan dengan cepat
- Rasa sakit menjalar ke atas hingga lengan atas sampai dengan pundak
- Terkadang tangan terasa lemas dan hilang keseimbangan terutama di pagi hari.
Penyebab Carpal Tunnel Syndrome
Pada kebanyakan kasus CTS, penyebab tertekannya saraf medianus ini masih belum diketahui. Tapi ada beberapa hal yang bisa meningkatkan resiko seseorang menderita CTS. Berikut ini beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko CTS pada seseorang :
- Faktor keturunan keluarga yang menderita CTS.
- Adanya cedera atau trauma langsung pada pergelangan tangan, fraktur (patah tulang) atau hematom (gumpalan darah) pada lengan bawah, pergelangan tangan dan tangan. Sprain (cidera pada sendi yang melibatkan robeknya ligamen dan kapsul sendi) pergelangan tangan.
- Kehamilan. Hampir setengah dari wanita hamil mengalami CTS
- Pekerjaan : gerakan mengetuk menggunakan pergelangan tangan yang berulang-ulang. Misal : Seorang sekretaris yang sering mengetik, ibu rumah tangga yang menggunakan ulekan untuk menghaluskan bumbu, pekerja kasar yang sering mengangkat beban berat dan pemain musik terutama pemain piano dan pemain gitar yang banyak menggunakan tangan juga bisa menyebabkan terjadinya CTS ini.
- Adanya inflamasi : Inflamasi dari membran mukosa yang mengelilingi tendon menyebabkan saraf medianus tertekan dan menyebabkan CTS
- Faktor stress
- Kondisi medis lain, misalnya rheumatoid artiritis (biasa kita kenal dengan rematik) dan diabetes.
Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome
Diagnosis terhadap CTS bisa dilakukan oleh dokter secara langsung dengan pemeriksaan fisik pada tangan dan pergelangan, serta beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gejala yang dialami. Berikut ini beberapa tes yang bisa digunakan dalam mendiagnosa CTS.
- Tes Fisik
- Tes Darah
- Elektromiografi
- Studi konduksi saraf
- Pencitraan X-ray
Terkadang, carpal tunnel syndrome tidak membutuhkan pengobatan khusus dan akan pulih dengan sendirinya. Khususnya pada wanita hamil, CTS akan membaik dalam waktu tiga bulan pasca melahirkan.
Untuk kasus ringan bisa diobati dengan mengistirahatkan pergelangan tangan, diobati dengan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan (Bidai dapat dipasang terus menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu) dan fisioterapi.
Pada kasus yang lebih lanjut dapat diterapi dengan suntikan steroid lokal untuk mengurangi peradangan. Jika tidak efektif dan gejala cukup mengganggu maka tindakan operasi sering dianjurkan untuk meringankan kompresi pada saraf medianus.
Pencegahan Carpal Tunnel Syndrome
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya CTS atau mencegah kekambuhan antara lain (Bahrudin, 2011) :
- Mengurangi posisi kaku pada pergelangan tangan, gerakan repetisi (pengulangan), getaran peralatan tangan pada saat bekerja.
- Desain peralatan kerja supaya tangan dalam posisi natural saat kerja
- Modifikasi tata ruang kerja untuk memudahkan variasi gerakan
- Mengubah metode kerja untuk sesekali istirahat pendek serta mengupayakan rotasi kerja
Dan yang terpenting, ingat yaa walaupun sibuk kerja, dikejar deadline tetap luangkan sedikit waktu untuk istirahat dan lakukan senam tangan-nya yaaa..
Sumber :
Gambar (c) Google
Rambe, Aldy. 2004. Carpal Tunnel Syndrome. Diakses 6 Januari 2016 dari http;/www.rsup.adammalik.cline.net.html.
Bachrodin, Moch. Carpal Tunnel Syndrome. Malang : FK UMM. 2011. Vol.7 No.14.
Top 10 titanium band rings in US$5 | TikTok
BalasHapusThe top 10 titanium band rings in US$5. It's an ion titanium on brassy hair alloy. The only thing titanium fidget spinner we're titanium engine block missing babyliss nano titanium flat iron from this collection 출장마사지 is the quality, quality, and reliability of our