Rabu, 02 Desember 2015

Hal Dasar yang Perlu Dipahami Sebelum Melakukan Perawatan Kulit



Salam Sehat dan Cantik selalu untuk semuanya... (^_^)

Sebelum kita membicarakan dan membahas berbagai macam masalah-masalah yang bisa terjadi pada kulit kita, kenapa hal itu bisa terjadi,
bagaimana dan seperti apa cara kita untuk mengatasinya, serta apabila telah teratasi bagaimana cara menjaga dan merawat agar kulit kita tetap sehat, ada baiknya kita paham dan mengerti terlebih dahulu tentang bagaimana anatomi atau struktur kulit kita. Sehingga dengan kita mengerti hal pokok ini, kita pun akan mengerti apabila terjadi masalah atau keluhan, letak keluhan itu dimana dan apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi.

Memang topik kali ini mungkin sedikit agak membosankan, tapi tetap semangat yaaa untuk membaca topik ini sampai tuntas.... (^_^)

Anatomi Kulit

Kulit merupakan organ dari tubuh kita paling luar dan organ paling luas yang kita miliki. Luas kulit orang dewasa sekitar 1.5 m2 dan berat kira-kira 15% dari berat badan (Sjarif M. Wasitaatmadja, Dermatologi Kosmetik, Ed kedua, 2012, FKUI)

Kulit merupakan organ yang essensial dan vital. Dari kulit itu sendiri kita dapat menentukan status kesehatan dari individu tersebut. Misalnya seseorang yang dalam keadaan shock, kita akan dapat melihat penampilan kulit yang pucat dan saat kita raba pun akan dingin, sebaliknya seseorang yang dalam keadaan hipertermi atau panas atau demam maka kita mungkin akan melihat penampilan kulit yang memerah (pada warna kulit yang terang) dan saat kita raba pun akan kita rasakan hangat atau panas.


Warna kulit pun bermacam-macam. Perbedaan warna kulit disebabkan karena jumlah, jenis dan susunan melanin pada epidermis. Melanin dirancang untuk menyerap berkas ultraviolet dari matahari dan dengan demikian melindungi kita terhadap dampaknya yang berbahaya, termasuk proses penuaan kulit, kehilangan kelenturan, dan pigmentasi. Semakin gelap warna kulit kita, maka semakin banyak pula jumlah melanin kita dan semakin baik pula kemampuan tubuh kita untuk menyesuaikan diri terhadap paparan sinar matahari.

Selain warna kulit, kelembutan kulit pun bervariasi tebal, tipis dan elastisitasnya :
  • Elastis dan longgar : pada palpebra, bibir, dan preputium (kulit yang menutupi glans penis)
  • Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang dewasa
  • Tipis : pada wajah
  • Lembut : pada leher dan badan
  • Berambut kasar : pada kepala  
Secara histopatologis, kulit  tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :
  1. Lapisan Epidermis atau kutikel
  2. Lapisan Dermis (korium, kulit vera, true skin)
  3. Lapisan Subkutis (hipodermis)

Masing-masing lapisan akan kita bahas satu persatu yaa...

Lapisan Epidermis

Epidermis adalah kulit ari, lapisan terluar epitel kulit di atas dermis. Epidermis terdiri dari lapisan tanduk, sel-sel skuamosa (keratinosit), dan sel-sel basal yang membentuk penghalang untuk melindungi lapisan sel terhadap infeksi, sinar matahari, dehidrasi, dan bahaya lingkungan lainnya. Bagian ini juga memiliki sebagian besar sel pembuat pigmen (melanosit).
Meskipun tipis, epidermis terbagi dalam lima lapisan yaitu (urutan dari lapisan paling luar ke dalam): stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum germinativum.
  • Stratum Korneum adalah lapisan terluar epidermis yang terutama terdiri dari sel-sel mati yang tidak memiliki inti. Sel-sel mati ini terus-menerus diganti oleh sel-sel baru dari stratum germinativum (stratum basale). Sel-sel dari stratum korneum mengandung keratin, sebuah protein yang membantu menjaga hidrasi kulit dengan mencegah penguapan air. Selain itu, sel-sel ini juga dapat menyerap air, yang membantu hidrasi lebih lanjut dan menjelaskan mengapa manusia dan hewan lain mengalami kerutan pada kulit di jari tangan dan kaki ketika berendam dalam air untuk waktu yang lama.
  • Stratum Lusidum adalah lapisan tipis transparan dari sel kulit mati pada epidermis. Lapisan ini ditemukan di bawah stratum korneum kulit tebal, seperti pada telapak tangan dan telapak kaki. Keratinosit dari stratum lusidum tidak memiliki batas-batas tegas dan penuh dengan eleidin, bentuk peralihan keratin. Sel-sel dari stratum lusidum rata dan mengandung zat berminyak yang merupakan hasil dari disintegrasi lisosom. Zat inilah yang memberikan sifat tahan air stratum lusidum sehingga juga disebut lapisan penghalang kulit.
  • Stratum Granulosum adalah lapisan epidermis yang terletak di bawah lapisan spinosum dan di atas stratum lusidum. Lapisan ini biasanya berisi 1 sampai 3 baris sel skuamosa dengan banyak butiran kecil di sitoplasma basofilik. Butiran keratohialin ini adalah tahapan dalam sintesis protein keratin yang kedap air dan mengandung sejumlah besar filagrin.
  • Stratum Spinosum adalah lapisan epidermis yang terdiri dari sel-sel banyak sisi (polihedral) yang saling jalin-menjalin. Proses sintesis protein dan pembentukan sel-sel baru terjadi di lapisan ini, yang didorong ke permukaan untuk menggantikan sel-sel mati pada stratum korneum.
  • Stratum Germinativum (stratum Basale, lapisan sel basal) adalah lapisan keratinosit yang terletak di dasar epidermis tepat di atas dermis. Lapisan ini terdiri dari sel-sel kolumnar epitel sederhana yang menempel di membran basal. Sel-sel ini mengalami pembelahan sel (mitosis) yang cepat untuk mengisi kehilangam rutin kulit. Sekitar 25%-nya terdiri dari sel melanosit, yang memproduksi melanin untuk pigmentasi kulit dan rambut.
 

 Lapisan Dermis

Dermis adalah lapisan tengah kulit yang mengandung serat kolagen, serat elastis, asam hialuronik, pembuluh darah dan pembuluh limfatik, folikel rambut, saraf, kelenjar, dan banyak lainnya. Dermis terdiri dari dua lapisan: stratum papilare dan stratum retikulare.





Lapisan Hipodermis

Hipodermis adalah lapisan lemak kulit, rumah dari kelenjar keringat, lemak dan sel-sel kolagen. Hipodermis bertanggung jawab untuk menjaga panas tubuh, melindungi organ internal vital kita dan berfungsi sebagai bantalan. Tebal jaringan lemak pun tidak sama, tergantung pada lokasinya. Misalnya di abdomen (perut) tebal lemak 3 cm, sedangkan didaerah kelopak mata dan penis sangat tipis.


Alhamdulillaah, selesai sudah pembahasan mengenai anatomi atau struktur kulit hari ini. Semoga apa yang saya tuangkan hari ini bisa membawa berkah dan menambah pengetahuan kita semua.
Aamiin3x ya robbal 'alamin.. (^_^)

Sumber
Gambar (c) Google
Djuanda, Adhi, dkk. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Wasitaatmadja, Sjarif M. 2012. Dermatologi Kosmetik. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar